Archive for category Genre

[Another Story of Us] A Letter for the Past

Hajimemashite !!!

Mianhae kalau saya baru balik lagi . Maklum kemarin-kemarin baru ada ulum . Beginilah susahnya kalau para admin masih sekolah (dan pada satu sekolah) . Ini cerita kedua yang saya posting . Postingnya sambil menggebu pula karena sambil nonton Indonesia vs m-ALAY-sia (yang suporternya lebih gak banget dari the jak mania -_____________-)… Hah , daripada kesel nonotonnya mending posting , baca cerita saya ya dan mohon komennya … Karena bersekuel dimohon tunggu sekuel selanjutnya . Check this out , guys ^^

 

 

“Hidup tanpa teman bagaikan kematian tanpa saksi.”

Pepatah Spanyol

I scraped my knees while I was praying
And found a demon in my safest heaven
Seems like it’s getting harder to believe in anything
Than just to get lost in all my selfish thoughts

I wanna know what it’d be like
To find perfection in my pride
To see nothing in the light
I’ll turn it off, in all my spite
In all my spite, I’ll turn it off

———————————————————————————————————————

*

Bisakah kita menyatukan serpihan ingatan yang tak lagi melekat di bagian cerebrum kita ? Bisakah kita membalikkan lagi waktu yang sempat terlewat sia-sia ?

Bisakah kita menemukan diri kita yang lain di suatu tempat ketika kita mati nanti ?

Dan sampai kapan aku akan bertanya “bisakah” pada diriku sendiri , sementara tak ada jawaban yang aku tau , ataupun orang lain yang akan menjawab ?

Aku ingin kembali ke tiga tahun yang lalu . Ketika semuanya adalah kehidupan . Kehidupan nyata yang waras , menurutku . Dan kini aku hanya bisa menunggu kapan Tuhan akan mengirimkan lentera itu ke dalam gelapku … Read the rest of this entry »

, ,

8 Comments

Hidden Feeling Chap 1

Sebenernya authornya ochanchandra, tapi dia lagi nggak bisa update, jadi yah..saya yang publish in hehehe

Tahun 2034 A.D

Sebuah komet menghantam bumi dengan daya ledak yang sangat dahsyat, dan komet itu menghancurkan 1/4 penduduk bumi, tetapi yang jadi masalahnya bukan itu karena seluruh sumber daya di bumi sudah musnah, dan bumi mengalami peperangan untuk memperebutkan sumber daya yang tinggal sedikit ini, tetapi Seseorang bernama Abi berhasil mendamaikan Bumi dan akhirnya Bersiap untuk Berexsodus ke luar Bima Sakti untuk mencari planet baru yang dapat ditinggali,

Tahun 2078 A.D

Read the rest of this entry »

Leave a comment

[FANFIC] Baboya!!! Saranghae… Chap 2 (Rate G)

akhirnya mood juga nge post nih FF hehehehehe^^sekarang aku post yang chapter 2, semoga para readers tetap setia membaca dan komen hehehe kalo ada masukan saya terima lapang dada, so tetep komen.. oia, kalo yang gak suka kalo ke tag, saya minta maaf *bow 90 degrees* Okay, kita langsung aja, let’s read

Happy reading^^

Title: Baboya!!! Saranghae…

Cast:

~DBSK

~Kim Soo Jin

Part: 2 of ?

Rate: G

Chapter 2

~Soo Jin’s POV~

Pagi ini aku bangun seperti biasa dan bersiap untuk sekolah. Sekarang aku merasa semangat untuk ke sekolah, karena aku memiliki sahabat baru yang sangat peduli padaku.

“Eomma aku berangkat dulu.”teriakku dari pintu.

“Kamu sudah habiskan makananmu?”tanya Eomma. “Sudah eomma. Aku berangkat ya.” “Hati-hati di jalan.”kata eomma lagi.

“Ne.” Aku pun keluar rumah dan membuka gerbang rumah.

“Hai Soo Jin-ah.”kata seseorang di depan gerbang.

Read the rest of this entry »

, , , , ,

1 Comment

[FANFIC] Baboya!!! Saranghae… Chap 1 (Rate G)

Annyeong chingu^^

 

Sekarang aku mau nge post ff  😉

thanks ya buat chingudeul yang udah comment, saya senang sekali eu… kyang.. kyang..

tapi khusus buat PARK YOO RA dan KIM CHAN AH, tolong jangan banyak permintaan,jangan mengacaukan pikiran author ya wakakakakakak

 

Langsung aja deh chingu, seperti biasa…abis baca kalo suka di like , suka nggak suka comment hehehehehe^^v

 

Happy reading^^

Title: Baboya!!! Saranghae…

Cast:

~DBSK

~Kim Soo Jin

 

Part: 1 of ?

Rate: G

Chapter 1

~Soo Jin’s POV~

Huuuuuufft.. capek, pikirku. Akhirnya hari terakhir MOS selesai sudah. Mulai minggu depan, semua kembali menjadi normal. Ya, aku adalah siswa baru SMA Paran. Aku baru lulus dan meneruskan sekolah ke sekolah ini. Ya, kata orang-orang sekolah ini bagus.

“Eomma, aku pulang!”teriakku dari depan pintu.

“Bagaimana hari ini?”Tanya eomma dari dapur.

“Seperti biasa, tidak ada yang menarik!”kataku cuek.

“Ya sudah, cepat ganti baju, lalu makan!”kata eomma lagi.

“Ne.”kataku sambil menuju kamar.

“Haah..selesai juga! Mulai senin besok aku akan bertemu teman baru!”kataku sambil merebahkan tubuhku ke tempat tidur.

“Ah, sial! Teman SMP-ku tidak ada yang masuk sekolahku lagi!”kataku lalu meletakkan tasku diatas meja.

“Aku paling malas berkenalan dengan orang baru, bicara dengan orang asing lagi, deh!”kataku sambil menuju kamar mandi.

“Soo Jin-ah, ayo makan!”teriak eomma dari lantai bawah.

“Ne, eomma!”kataku.

-hari pertama sekolah-

“Kim Soo Jin..Kim Soo Jin..Kim Soo Jin..”gumamku sambil mencari namaku.

“Gotcha, ini dia kelasku. Aku masuk kelas X – D!”kataku, lalu masuk ke kelas. *Aku duduk dimana ya*sambil mencari tempat duduk.

“Itu dia..ada meja kosong!”kataku sambil menuju meja itu.

“Aduh, siapa ya yang belum datang? Aku harap perempuan! Biar dia duduk di sampingku!”

“Permisi..apa kursi ini sudah ditempati?”Tanya seorang siswa tiba-tiba.

“Oh, be..belum.”kataku terbata sambil memandang seorang siswa laki-laki di depanku. “Silahkan duduk disini.”

*tampan juga cowok ini*

Read the rest of this entry »

, , , ,

Leave a comment

Stay With Me Tonight Chap 3

Yorobun Annyeong^^v

Aku hari ini mau nge post lanjutan yang kemarin…

abis kayaknya pada kagak mau lama-lama heheheehehe

Yang suka mohon di like, suka tidak suka harus comment oke *author nyuruh2*

Langsung aja deh, kita baca

 

Happy reading^^

 

Title: Stay with Me Tonight

Cast:

  • Kim Soo Jin
  • Jung Yunho
  • Shim Changmin

Other Cast:

  • Kim Chan Ah
  • Park Yoochun
  • Kim Junsu

Rate: PG 15

 

Chapter 3

 

~Yunho’s POV~

-4 tahun kemudian-

“Ini pak, laporannya.”kata sekretarisku.

“Terima kasih Soo Jin-ah.”kataku.

“Ne?”katanya.

“Maaf, maksud saya Sang Jin-ssi.”kataku cepat.

“Baiklah pak, jika tidak ada yang diperlukan, saya keluar dulu.”kata Sang Jin lalu keluar dari ruanganku.

Mengapa aku masih belum bisa melupakan Soo Jin? Rasanya aku merindukan melihat sosoknya di dekatku. Entah mengapa aku masih merasa ada yang mengganjal di hatiku. Aku pun memutuskan untuk berjalan-jalan sebentar keluar.

“Yah Hyun Jae-ah, kau masih ingat dengan Kim Soo Jin?”kata seorang karyawan bernama Yoomi.

“Kim Soo Jin, mantan sekretaris bos?”Tanya Hyun Jae.

“Iya, saat kemarin aku jalan-jalan, aku tidak sengaja melihat dia.”kata Yoomi.

Mendengar kata-kata itu, aku langsung mendekat ke arah mereka.

“Melihatnya? Yang benar?”Tanya Hyun Jae.

“Ya, aku melihat dia. Tapi yang mengejutkan, aku melihat ia bersama dengan seorang anak kecil, mungkin umurnya sekitar 3 tahunan.”kata Yoomi.

“Omo, apa jangan-jangan itu anaknya, apa ia mengundurkan diri karena hamil?”Tanya Hyun Jae.

“Tidak menyangka ya. Kira-kira itu anak siapa?”kata Yoomi.

“Ehem.”aku berdehem pada mereka berdua.

“Uijangnim.”kata mereka berdua terkejut.

“Mengapa kalian membicarakan Soo Jin? Di mana kalian melihatnya?”tanyaku.

“Mianhamnida uijangnim. Saya melihatnya di daerah Myungdo.”kata Yoomi.

“Lanjutkan pekerjaan kalian.”kataku.

“Ne uijangnim.”kata mereka berdua.

Setelah itu aku langsung menuju mobilku. Dengan secepat mungkin aku pergi ke Myungdo.

*Apa jangan-jangan itu anakku? Kalau benar kenapa ia tidak bilang padaku? Soo Jin-ah, kenapa kau harus pergi?*

Aku pun akhirnya tiba di daerah Myungdo. Aku pun masuk ke dalam café.

“Capuchino float satu.”aku pun memesan minuman.

*Bodohnya aku. Dengan buru-buru tanpa berpikir aku langsung menuju Myungdo. Daerah ini kan cukup luas, mana mungkin aku bisa menemukannya dengan mudah. Soo Jin-ah,kau membuatku gila, sungguh, hanya mendengar namamu saja aku menjadi gila*

Aku pun hanya duduk termenung di café itu menatap  kearah luar. Otakku hanya dipenuhi dengan bayang-bayang Soo Jin.

“Soo Jin-ah”terucap begitu saja dari mulutku.

“Soo Jin-ah!”kudengar seorang pria memanggil nama itu.

Dengan cepat aku memandang ke arah pria tersebut memandang.

“Soo Jin-ah!”teriakku.

 

~Soo Jin’s POV~

Aku sedang berbelanja di minimarket daerah rumahku. Setelah selesai membayar, aku keluar dari minimarket lalu aku melihat Changmin.

“Soo Jin-ah!”panggilnya.

“Changmin-ah!”sapaku.

“Kau baru dari minimarket?”tanyanya.

“Ne. Waeyo?”tanyaku.

“Aniyo, aku baru mau ke minimarket. Kau tunggu sebentar ya, nanti kita pulang bersama.”kata Changmin.

“O, arasseo.”kataku.

Changmin pun masuk ke dalam minimarket, aku menunggunya diluar.

“Soo Jin-ah.”kudengar seorang pria menyebut namaku.

Aku sangat mengenali suara itu. Tapi tidak mungkin. Soo Jin-ah, menapa kamu harus tetap mengingatnya? Lupakanlah dia, dia hanya merupakan masa lalumu. Pikirkan saja Yunjin, jangan dirinya. Baboya!

“Yunjin-ah, kau sudah lapar?”tanyaku pada anak lelakiku itu.

“Kwaencanhayo eomma, aku bisa menahannya untuk menunggu Changmin ahjussi.”kata Yunjin dengan lucunya.

“Anak pintar.”kataku.

“Soo Jin-ah!”aku mendengar suara itu lagi.

Aku menutup kupingku dengan rapat.

“Eomma, kenapa kau tidak menghiraukan ahjussi itu? Ia memanggil-manggilmu daritadi.”kata Yunjin.

Mendengar kata-kata Yunjin, aku menoleh ke asal suara itu. Ternyata benar, aku melihat sosok pria yang kukenal, bahkan sangat kukenal.

“Yu…Yunho-ssi.”kataku terbata.

“Soo Jin-ah.”kata Yunho lalu mendekat ke arahku.

“Bagaimana kau tahu aku disini?”tanyaku.

“Soo Jin-ah, kenapa kau pergi?”tanyanya balik.

“Apa yang kau lakukan disini?”tanyaku lagi.

“Soo Jin-ah, jawab pertanyaanku. Kenapa kau pergi?”tanyanya lagi.

“Bukan urusanmu.”kataku ketus.

“Soo Jin-ah, jangan seperti itu.”kata Yunho.

Yunho lalu melihat ke arah Yunjin.

“Wah, siapa disini?”kata Yunho pada Yunjin dengan ceria.

“Annyeong haseo ahjussi, nae ireumeun Yunjin imnida.”kata Yunjin.

“Annyeong Yunjin-ah. Na, Yunho, Jung Yunho.”kata Yunho.

“Annyeong Yunho ahjussi.”kata Yunjin.

“Sekarang jawab pertanyaanku, apa yang kau lakukan  disini?”tanyaku lagi tanpa menatap matanya.

“Anak siapa dia? Anakmukah? Apa kau sudah menikah?”Tanya Yunho.

“Ya, dia anakku. Kau tidak perlu tanya macam-macam, bukan urusanmu.”kataku.

“Soo Jin-ah.”kata Yunho.

“Sebenarnya apa sih maumu?”teriakku.

“Soo Jin-ah, waeyo?”Tanya Changmin yang baru keluar dari minimarket.

“Aniyo Changmin-ah. Ia hanya orang tersesat yang menanyakan jalan padaku.”kataku. “Kalau sudah tidak ada perlu lagi, saya pulang dulu! Ayo Changmin-ah.”

“Oh, baiklah.”kata Changmin.

Aku dan Changmin pun berjalan meninggalkan Yunho.

“Soo Jin-ah! Soo Jin-ah!”teriaknya.

Aku tidak memperdulikannya. Aku tetap berjalan meninggalkannya. Mataku mulai berkaca-kaca.

“Soo Jin-ah, sepertinya ia ingin membicarakan sesuatu.”kata Changmin.

“Biarkan saja.”kataku.

Tanpa sadar aku meneteskan air mataku. Changmin yang melihatnya merasa bingung.

“Soo Jin-ah, kau kenapa?”Tanya Changmin sesampai kami di rumahku.

“Eomma, kau kenapa? Apa aku nakal?”Tanya Yunjin sambil menarik-narik bajuku.

“Aniyo, Yunjin-ah, kau sangat pintar sekali. Maukan kamu bermain di kamar saja.”kataku.

“Ne, eomma.”kata Yunjin lalu ia naik ke atas.

“Soo Jin-ah, waeyo?”Tanya Changmin.

“Laki-laki tadi..”kataku sambil sesenggukan. “Ia adalah masa lalu kelamku.”

“Mweo? Jangan bilang ia adalah pria yang—-“kata Changmin.

“Ne Changmin-ah.”kataku.

“Kurang ajar, berani-beraninya ia menampakkan diri dihadapanmu. Kenapa tadi kau tidak bilang, aku akan menghajarnya.”kata Changmin dengan emosi.

“Tidak usah Changmin-ah, kwaencanhayo.”kataku.

“Sudahlah, sekarang lebih baik kamu istirahat saja, lupakan kejadian tadi. Eo?”kata Changmin.

“Ne Changmin-ah, gomawo.”kataku.

 

~Yunho’s POV~

*Ternyata ia masih begitu marah padaku. Tetapi anak siapa itu? Apa anakku? Atau anak lelaki tadi? Kalau benar itu anak lelaki tadi, berarti aku sudah terlambat. Ah…Sial!*

Aku pun memukul setirku.

“Soo Jin-ah, kenapa kau begitu membenciku? Apa aku benar-benar sudah terlambat untuk meminta maaf? Apa aku sudah terlambat untuk mencintaimu?”kataku.

Tanpa sadar air mataku pun mulai mengalir kembali.

“Yunho bodoh! Sudah berapa kali kau menangis karenanya. Kau memang pantas menerima hukuman ini.”teriakku di dalam mobil.

Sesampaiku di rumah aku hanya bisa termenung. Aku pun berusaha untuk tidur saja.

-1 minggu kemudian-

Sudah 1 minggu sejak kejadian itu, kenapa aku belum bisa melupakannya? Padahal jelas-jelas ia sudah bersama orang lain. Tapi mengapa masih ada rasa yang mengganjal di dalam hatiku. Aku merasa semua ini belum selesai, aku juga selalu terbayang dengan wajah anak itu. Kenapa aku merasa ingin bertemu dengan Soo Jin dan Yunjin lagi?

Aku pun memutuskan untuk ke daerah Myungdo lagi. Aku tidak berharap bertemu dengan mereka, aku tidak ingin membuat Soo Jin menangis lagi. Aku hanya ingin kesana, mungkin sekedar untuk melihat Soo Jin dari jauh. Aku mengambil kunci mobilku lalu pergi menuju Myungdo.

-Myungdo-

“Yah Yunjin-ah, kemana ayahmu? Kau pasti tidak punya ayah kan.”kudengar seorang berbicara di dekatku.

“Aku punya ayah.”teriak Yunjin.

Aku memperhatikan anak-anak itu. Itu kan Yunjin, sepertinya ia sedang di ganggu teman-temannya.

“Tapi kau tidak tahu ayahmu dimana kan?”ejek anak itu lagi.

“Aku tahu, kata eomma ia hanya sedang keluar negeri.”kata Yunjin sambil menangis.

“Anak yatim…anak yatim…anak yatim…”teriak anak-anak itu.

Kulihat Yunjin hanya menangis. Melihat itu aku langsung mendatangi mereka.

“Hey kalian, apa yang kalian lakukan? Dasar anak nakal.”kataku.

Melihatku anak-anak itu berlari ketakutan.

“Yunjin-ah, waeyo?”tanyaku.

“Yunho ahjussi. Mereka mengejekku karena aku tidak pernah bertemu ayahku. Mereka bilang aku tidak punya ayah, padahal kata eomma ayahku sedang diluar negeri.”kata Yunjin sambil tersedu-sedu.

*Mweo? Tidak pernah bertemu ayahnya? Bukankah laki-laki itu ayahnya.*

“Yunjin-ah, uljima.”kataku lalu menghapus air matanya. “Kau kan laki-laki, masa menangis?”

“Aku tidak menangis. Iya aku adalah laki-laki, kata eomma aku tidak boleh menangis. Ahjussi jangan bilang eomma ya.”kata Yunjin.

“Nah begitu baru anak pintar.”kataku sambil mengelus-elus rambut Yunjin. “Kau mau es krim?”

“Mau..mau..”katanya sambil mengangguk-angguk.

“Ayo kita pergi membelinya.”kataku lalu menggandeng tangannya.

Aku pun mencari tukang es krim di sekitar taman bermain.

“Yunjin-ah, kau mau rasa apa?”tanyaku.

“Aku mau rasa strawberry.”kata Yunjin. “Aku paling suka strawberry.”

“Wah, berarti kita sama.”kataku. “Pak, tolong es krim strawberry nya 2.”

Aku pun memberinya es krim itu. Lalu kami duduk-duduk di ayunan.

“Yunjin-ah, kau bilang kau tidak pernah bertemu ayahmu. Bukannya pria yang bersamamu dan ibumu 1 minggu yang lalu adalah ayahmu?”tanyaku.

“Maksud ahjussi, siapa? Oh… Changmin ahjussi? Dia bukan ayahku, ia hanya sahabat ibuku. Ia tinggal di dekat rumah kami.”kata Yunjin.

“Jadi dia bukan suami ibumu?”tanyaku.

“Aniyo.”kata Yunjin sambil menggelengkan kepala.

“Lalu, kau pernah diberitahu ibumu nama ayahmu?”tanyaku lagi.

“Tidak pernah. Ibu bilang itu tidak penting, suatu hari nanti ia pasti akan memberitahuku, jadi aku harus menunggu saja.”kata Yunjin.

*Bagaimana aku bisa mengetahui kebenarannya?*

“Oh ya Yunjin, nama panjangmu siapa?”Tanya Yunho.

“Nae ireumeun, JUNG YUNJIN.”kata Yunjin. “Kata ibuku, ayahku bermarga Jung.”

Seketika diriku terdiam bak patung mendengar kata-kata Yunjin. Aku yakin, dia pasti anak kandungku, aku yakin sekali. Mengapa Soo Jin tidak memberitahuku?

“Yunjin-ah, sepertinya sudah mau hujan, kalau sudah selesai kita pulang ya.”kataku.

“Ne ahjussi.”kata Yunjin.

Setelah itu pun aku mengantarkan Yunjin pulang. Kami berjalan menuju suatu rumah.

“Ahjussi, itu rumahku.”kata Yunjin sambil menunjukkan sebuah rumah.

Rumah yang sederhana menurutku, tidak terlalu besar dan mewah.

“Eomma…”teriak Yunjin.

“Yunjin-ah, kau kemana saja? Lama sekali.”terdengar suara Soo Jin.

“Eomma..aku tadi diganggu anak-anak nakal itu lagi. Untung ada ahjussi yang menolongku. Ahjussi juga membelikanku es krim.”kata Yunjin.

“Changmin ahjussi?”Tanya Soo Jin.

“Aniyo..”kata Yunjin.

“Lalu siapa?”Tanya Soo Jin.

“Yunho ahjussi..itu ahjussi ada di luar.”kata Yunjin.

*Aku yakin, sebentar lagi ia akan keluar.*

Benar dugaanku, Soo Jin keluar dengan tatapan marah.

“Apa yang kau lakukan? Mau apa kau?”teriak Soo Jin.

“Soo Jin-ah, jujur padaku. Yunjin anakku kan.”kataku.

“Apa pedulimu? Dan apa urusanmu?”katanya ketus.

“Soo Jin-ah, tolong dengarkan dulu kata-kataku.”kataku.

“Mweo? Mendengarkanmu? Untuk apa? Untuk merendahkanku lagi? Bagimu aku hanya seorang gadis untuk pelarianmu saja kan?”katanya.

Hatiku sakit seperti disayat-sayat mendengar kata-kata Soo Jin.

“Soo Jin-ah, aku tidak pernah menganggapmu seperti itu. Aku tahu aku salah waktu itu berbicara seperti itu padamu. Itu karena aku belum siap untuk menjalani hubungan yang baru.”kataku.

“Sama saja kan? Maaf ya, aku tidak butuh kau mengasihaniku karena itu anakmu.”katanya ketus.

“Eomma, ahjussi..”kata Yunjin dari pintu.

Aku dan Soo Jin menengok kearah Yunjin.

“Yunjin sayang, kau masuk ke kamarmu ya, eomma mau bicara dengan ahjussi dulu.”kata Soo Jin.

Yunjin pun berlari ke kamarnya.

“Soo Jin-ah, aku kemari bukan karena aku mengasihanimu, atau sekedar merasa terpaksa untuk bertanggung jawab.”kataku.

“Ah, sudahlah! Untuk apa aku mendengarkan lelaki berengsek sepertimu. Lagipula aku tidak akan pernah percaya padamu.”katanya.

“Soo Jin-ah, aku serius. Aku…aku..mencintaimu.”kataku.

“Cinta..cinta..apa bagimu cinta hanya semudah itu? Kalau kau memang mencintaiku, kau tidak akan pergi dengan banyak wanita di hadapanku!”teriak Soo jin.

“Soo Jin-ah, aku tahu aku salah. Tapi aku sungguh-sungguh—“kataku.

“Sudahlah, kau sudah tahu kan Yunjin itu anakmu, sekarang lebih baik kau pulang! Aku tidak mau melihatmu lagi!”teriak Soo Jin.

Soo Jin pun berjalan menuju rumahnya.

“Soo Jin-ah.”panggilku.

Aku pun berlutut di depan rumahnya. Aku melihat ia menoleh kearahku.

“Aku akan terus berlutut disini sampai kau bisa memaafkanku. Aku tidak peduli mau 1 jam, 1 hari ataupun 1 minggu sampai kau memaafkanku, aku pasti akan terus berada disini.

“Terserah!”katanya.

Soo Jin lalu membanting pintu sekeras-kerasnya.

“Soo Jin-ah, aku akan menunggumu.”kataku.

Tetes-tetes hujan mulai turun. Perlahan-lahan membasahi tubuhku.

*Ini tidak akan membuatku berhenti Soo Jin-ah.*

 

~Soo Jin’s POV~

Aku membanting pintuku, lalu menuju kamar tidurku.

“Baboya! Kenapa kau harus muncul di saat-saat aku sudah mulai bisa menerima keadaan? Dan kenapa kau harus bicara seperti itu?”kataku sambil menangis tersedu-sedu.

Aku hanya bisa menangis sejadi-jadinya. Aku berbaring di tempat tidurku. Tanpa terasa aku tertidur.

-3 jam kemudian-

Duarr…Terdengar suara petir menyambar-nyambar. Aku terbangun mendengar suara itu. Kilat begitu terlihat dengan jelas dari dalam rumah. Aku langsung teringat dengan Yunho.

*Apa ia masih diluar? Ah…tidak mungkin… Saat itu saja ia tidak berusaha untuk menungguku*(bagian Soo Jin yang baru pulang dari RS^^)

“Tapi bagaimana kalau ia benar-benar di luar?”kataku.

Aku pun langsung turun menuju pintu, aku mengintip dari jendela. Aku tidak menemukan siapapun.

“Hah, sudah kuduga. Mana mungkin ia mau bersusah-susah.”kataku, tetapi sedikit kecewa kurasakan.

*Eh, tunggu dulu…itu…itu…YUNHO*

Aku berlari menuju luar. Aku menghampiri Yunho. Aku mengangkat wajah Yunho. Wajah Yunho sudah pucat pasi.

“Yunho-ah…Yunho-ah…”panggilku.

“Soo…Jin-ah…maafkan aku.”kudengar Yunho mengucapkannya dengan lemah.

“Yunho-ah, ayo kita masuk dulu, petir menyambar-nyambar, bahaya.”aku mengalungkan lengannya di leherku.

“Kau mau memaafkanku Soo Jin-ah?”tanyanya lemah.

“Kita masuk dulu, kita bicarakan di dalam.”kataku.

Aku pun membantu Yunho bangkit. Ia sempat terjatuh, kurasa kakinya kram. Aku pun membantunya lagi. Aku membawanya masuk ke dalam kamarku. Aku membaringkannya ke tempat tidurku. Setelah itu aku mengelap seluruh tubuhnya lalu mengambilkan kaos dan celana training untuk Yunho. Aku pun membuka baju dan celananya, lalu kuganti bajunya agar ia tidak kedinginan. Setelah itu baru aku mengeringkan tubuhku dan mengganti baju, lalu membuat teh untuk Yunho.

“Yunho-ah! Minum dulu teh ini.”kataku lalu duduk di sampingnya.

“Gomawo Soo Jin-ah.”kata Yunho lalu ia berusaha untuk duduk di posisinya lalu meminum teh itu.

Setelah itu aku hendak pergi meninggalkan Yunho agar ia bisa beristirahat. Saat aku bangkit berdiri, Yunho menarik tanganku. Aku menoleh kearahnya.

“Tinggalah disini. Temani aku malam ini.”katanya.

Aku hendak menolaknya, tetapi entah, aku juga merasa ingin menemaninya. Tidak tahu apa yang kupikirkan, aku pun berjalan ke sampingnya. Lalu aku duduk di tempat tidur dan masuk ke dalam selimut lalu tidur di samping Yunho. Kurasakan Yunho memiringkan tubuhnya sehingga ia menatap diriku.

“Soo Jin-ah!”panggilnya.

Aku pun menoleh kearah wajahnya.

“Bisakah kau memaafkanku? Aku sungguh-sungguh dengan kata-kataku tadi. Aku…aku tahu sikapku kemarin salah.”kata Yunho, lalu kulihat cairang kristal bening mengalir dari pelupuk matanya.

“Aku benar-benar mencintaimu. Aku tidak bermaksud membuatmu sedih ataupun sakit hati, jujur…sikap awalku itu memang berengsek. Tapi semakin hari, aku menjadi benar-benar mencintaimu. Tapi aku terlalu takut untuk mengatakannya. Aku tahu kau sangat membenciku.”kata Yunho sambil menangis tersedu-sedu.

Melihat Yunho menangis dengan derasnya, aku merasa terharu. Aku merasa rasa benciku perlahan-lahan hilang. Tetapi otakku masih berusaha menolaknya, aku takut ia akan menyakitiku lagi. Tapi hatiku tak bisa berbohong. Aku lalu memeluknya ke dalam dekapanku dengan erat. Kini ia yang menangis dalam dekapanku. Aku pun menjadi ingin menangis juga.

“Soo Jin-ah, mianhae..mianhae..”ia mengucapkan itu terus dalam dekapanku.

Sudah tak bisa kupungkiri lagi, aku…aku mencintainya. Entah sejak kapan aku merasakan hal ini, mungkin aku tak pernah mau mendengarkan kata hatiku. Tapi aku bahagia ia kini berada di dekatku lagi.

“Eomma!”kudengar Yunjin memanggil. “Apa yang sedang eomma lakukan dengan ahjussi?”

“Yunjin-ah, sini.”panggil Yunho.

Yunjin pun naik ke tempat tidurku lalu tidur di tengah-tengah.

“Yunjin-ah, kau jangan memanggil dia dengan sebutan—“kataku lalu dipotong oleh Yunho.

“Yunjin-ah, aku ingin memberitahumu satu hal.”kata Yunho.

“Apa itu ahjussi?”Tanya Yunjin.

“Kau tidak boleh memanggilku ahjussi lagi.”kata Yunho.

“Ne? Lalu aku harus memanggil apa?”Tanya Yunjin bingung.

“Kau ingin bertemu ayahmu kan?”Tanya Yunho.

Yunjin pun mengangguk-angguk.

“Kau sedang melihatnya.”kata Yunho.

Kulihat Yunjin sedang berpikir mendengar ucapan Yunho. Ia masih bingung dengan ucapan Yunho.

“Aku sedang melihatnya? Tapi aku kan sedang melihat Yunho ahjussi.”Yunjin bergumam sendiri.

Aku dan Yunho yang melihat tingkah polos Yunjin hanya bias tersenyum-senyum.

“Omo!”teriak Yunjin. “Maksud ahjussi, ahjussi itu ayahku?”

Yunho hanya mengangguk-anggukan kepala.

“Appa!”teriak Yunjin. “Eomma, jeongmalyeo?”

“Ne, Yunjin-ah, Yunho ahjussi adalah ayahmu, jadi mulai sekarang kau harus memanggilnya appa.”kataku.

“Appa, bogoshipoyo. Kenapa appa tidak bilang dari kemarin-kemarin?”Tanya Yunjin.

“Mian Yunjin-ah.”kata Yunho.

“Appa, appa akan tinggal bersamaku dan eomma kan?”Tanya Yunjin.

Aku hanya terdiam mendengar ucapan Yunjin. Aku bingung harus menjawab apa.

“Iya! Pasti.”kata Yunho.

Aku terkejut mendengar ucapan Yunho. Ia memandangku lalu tersenyum.

“Kalau eomma mu setuju, kita semua pindah ke rumah appa.”kata Yunho.

“Eomma..eomma mau kan pindah ke rumah appa? Mau kan?”kata Yunjin.

Aku bingung harus menjawab apa. Yunho lalu menatapku, ia seperti memohon.

“Baiklah. Kita akan pindah.”kataku.

“Asyik…appa, eomma mau, jadi kapan kita akan pindah?”kata Yunjin.

“Secepatnya, sambil appa menyiapkan pesta pernikahan.”kata Yunho.

“Ne?”tanyaku cepat.

“Soo Jin-ah,kau mau kan menikah denganku?”Tanya Yunho.

Seketika wajahku memerah, hatiku berdebar-debar mendengarnya. Benar-benar aku merasakan hatiku seperti mau meledak mendengar ia berkata seperti itu.

“Bagaimana Soo Jin-ah? Kau mau menikah denganku?”

-5 tahun kemudian-

“Jagiya…ayolah.”kata Yunho yang berbaring disampingku sambil menarik-narik bajuku.

“Mau apa sih?”tanyaku.

“Ayolah jagiya, kau pasti tahu kan? Kita sudah cukup lama tidak melakukannya.”kata Yunho.

“Aku mengantuk, ingin tidur.”kataku lalu membelakangi Yunho dan memejamkan mataku.

“Aish..jeongmal.”kata Yunho.

Aku pun menoleh kearah Yunho dan melihat ia berusaha untuk tidur, tetapi aku tahu, ia pasti ngambek. Aku hanya tersenyum melihatnya. Aku lalu memandanginya dari atas lalu perlahan kucium bibirnya. Yunho langsung membuka matanya, lalu membalas ciumanku. Perlahan-lahan ciuman-ciuman ringan berubah menjadi lumatan-lumatan. Mulai terdengar desahan keluar dari mulut kami. Aku tahu, malam ini akan menjadi malam yang gila bersama dengan suamiku. Ya….suamiku tercinta.

“Chankaman Yunho-ah.”kataku lalu menghentikan Yunho yang sedang melahap habis leherku.

“Waeyo jagiya?”Tanya Yunho.

“Kau tidak mengunci pintunya dulu? Kalau nanti Yunjin dan Soo Yun melihat bagimana?”tanyaku.

“Biarkan saja, mereka pasti senang karena kita sedang mengerjakan calon adiknya.”kata Yunho nakal.

“Yah! Aku tidak mau hamil lagi. Memangnya gampang mengurus anak? 2 saja sudah repot.”kataku.

“Kau tidak bisa menolak pemberian Tuhan. Lagipula aku kan menginginkan 5 anak laki-laki dan 20 anak perempuan.”kata Yunho.

“Yah! Michyeosseo? Kau ingin membunuhku ya?”teriakku.

“Tentu saja tidak, mana mungkin aku akan membuat istriku yang sangat cantik ini pergi?”kata Yunho, lalu ia mulai melahap leherku lagi.

Dasar suamiku ini, memang manis sekali mulutnya. Tapi aku bahagia mendapatkannya. Ini pasti sudah merupakan takdir dari Tuhan. Aku tidak menyesali semua yang aku alami beberapa tahun lalu. Aku kini bahagia bersama suamiku tercinta Yunho dan kedua anakku Yunjin dan Soo Yun. Mereka adalah harta paling berharga dalam hidupku. Aku harap kebahagiaanku akan terus berlanjut hingga akhir hayatku nanti.

 

FIN

 

hahahahahaha…gimana chingu??

harap commentnya ya^^ *wink*

,

10 Comments

Stay With Me Tonight Chap 2

Annyeong…Ini next chapternya chingu..

Chap ini balik lagi ke rate biasanya hehehehehe

moga2 chingu pada suka, terus tetep comment ya…^^v

 

Happy reading^^

 

Title: Stay with Me Tonight

Cast:

  • Kim Soo Jin
  • Jung Yunho
  • Shim Changmin

Other Cast:

  • Kim Chan Ah
  • Park Yoochun
  • Kim Junsu

Rate: PG 15

 

Chapter 2

~Soo Jin’s POV~

 

-2 bulan kemudian-

Aku tahu beberapa bulan ini merupakan waktu yang memberikan banyak perubahan padaku. Tetapi aku harus terus menjalani hidup, aku tidak boleh terus terjebak pada masa lalu. Aku tahu betapa bodohnya aku tidak keluar dari perusahaan  itu. Ya, aku tetap menjadi sekretaris lelaki brengsek itu. Itu semua karena ia tidak membolehkan aku  mengundurkan diri, aku rasa ia melakukan itu agar aku tidak memberi tahu siapa-siapa. Sekarang hobi barunya adalah berjalan-jalan dengan banyak wanita. Aku selalu kesal jika melihat mereka bertemu. Pasti karena aku merasa ia merendahkanku, ya…pasti karena itu.

Read the rest of this entry »

6 Comments

White Angel part 1

Cast:

@ Author as Choi Myung Ah

@ Kevin ZE:A as Kim Jiyeop

@ Changmin DBSK as Shim Changmin

@ Kyuhyun SUJU as Cho Kyuhyun

@ Jaejoong DBSK as Kim Jaejoong

@ Yoochun DBSK as Park Yoochun

@ Yayank as Choi Yoo Yang

@ Nia Unnie as Park Yoochan

@ Fanny as Kim Seoyun

@ Eun Hee Unnie as Lee Eun He

@ Tamie as lee hyunmi

@ Kyu Jong SS501 as Kim Kyu Jong

Featuring:

@ Victoria F(X) as Oemma Yoo Yang

@ Yunho DBSK as Jung Yunho

Read the rest of this entry »

, , ,

Leave a comment

Jung Soo Ahjussi Part 2

Jung Soo POV

“Tolong banget yaa… jangan panggil ahjussi… panggilnya Oppa aja…” kataku agak malu. Glek… apa-apaan nih? Kok aku…

“Mak… maksud ahjussi apa nih?” tanyanya sambil garuk-garuk kepala.

“Aku kan… masih… 28 tahun…” kataku pelan. Dia terdiam melihatku.Sepertinya aku Nampak seperti orang aneh…

“Lalu kalau umur ahjussi 28 tahun, kenapa? Ada yang salah?”

“Kamu tidak perlu memanggilku ahjussi…”

Hening.

“Lalu, maunya dipanggil apa?” tanyanya pada akhirnya.

“Panggil oppa saja…”

“Oppa? Oppa? OPPA?!! Kau gak salah bicara kan ahjussi? HAHAHAHAAAA!!!” katanya sambil tertawa keras dan lepas, sampai-sampai keluar air mata di matanya. Wajahku panas.. panaaasssss sekali..

Read the rest of this entry »

, , ,

1 Comment

Protected: Stay With Me Tonight Chap 1

This content is password protected. To view it please enter your password below:

,

13 Comments

Neorago Chap. 2

Title : Neorago (it`s you) chapter 2

Genre : Romance

Rating : PG-15 (buat chapter ini aja. Chapter selanjutnya ga tau.)

Lenght : Chaptered/Series

Cast : Han ji yoon, kim jong woon (yesung),

Disclaimer : I don’t own yesung here. He belongs to himself. But the fanfic and han ji yoon is originally mine.

Summary: ji yoon, putri tunggal salah satu pemilik perusahaan terbesar di korea selatan ditunangkan secara paksa oleh ayahnya hanya karena ayahnya memiliki daughter complex atau lebih tepatnya ingin yang terbaik untuk anaknya. Ji yoon yang awalnya menolak akhirnya mau menerima perjodohan ini tanpa tahu lelaki yang akan menjadi pasangannya. Lelaki yang akan dijodohkan dengannya ternyata adalah kim jong woon (yesung) salah satu putra pemilik perusahaan terkenal juga di korea. Perbedaan sifat yang awalnya dirasa tak cocok oleh ji yoon pada akhirnya tumbuh menjadi rasa sayang seiring ia mengetahui sifat asli jong woon.

Read the rest of this entry »

2 Comments