[FANFIC] He is…my HUSBAND??? (Chap 7 of 13/PG-15/Straight)

Chapter 7

 

~Soo Jin’s POV~
Dari pagi-pagi sekali tim ‘Wed Life’ sudah bersiap-siap di rumahku. Mereka hendak mengambil scene, dari kami berdua baru bangun pagi. Kami berdua bersiap-siap untuk adegan bangun tidur. Aku dan Changmin segera menuju kamar.

“Changmin-ssi, Soo Jin-ssi! Kalian sudah siap?”Tanya sutradara.

“Ne, kami siap!”kataku bersamaan dengan Changmin.

“Ok, ready, rolling, action!”

“Huuuuahhh.”aku menguap, lalu bangun dari tidur.

Aku melihat Changmin yang masih tertidur. Aku memandang wajah Changmin sambil tersenyum.

*Ternyata dia lucu juga. Ah, aku nggak boleh berpikiran seperti itu!*

“Oppa…”panggilku lembut berusaha membangunkannya.

“Oppa, bangun. Sudah pagi!”kataku lagi sambil mengelus pipinya.

“Ummm… aku masih ngantuk.”kata Changmin.

“Oppa, ayo bangun……”kataku dengan nada manja.

“Arasseo, arasseo!”kata changmin lalu membuka mata dan langsung menarik wajahku dan ia menciumkku.

“Ya, oppa!!”kataku kaget.

“Kalau kamu menciumku dari tadi, aku pasti langsung bangun.”kata Changmin sambil tersenyum nakal.

*Dasar kurang ajar, seenaknya saja menciumku. Untung saja sekarang ini sedang syuting, kalau tidak…uh..sudah kuapakan kamu.*

“Oppa!”kataku manja lalu kamu pura-pura ngambek.

“Soo Jin-ah mianhae.”kata Changmin coba merayu.

“Gak tau ah..”kataku masih merengut.

“Soo Jin-ah…”panggilnya lagi.

“Apa sih!”kataku sambil berdiri.

“Soo Jin-ah, jangan marah. Iya..iya maaf. Ayo donk senyum!”kata Changmin merayu sambil memelukku dari belakang.

“Okay, tapi oppa harus menuruti kemauanku hari ini!”kataku.

“Boleh saja. Apa maumu?”Tanya Changmin sambil melepaskan pelukannya dan membalikkan badanku sehingga mataku bertatapan dengan matanya.

“Umm…aku mau…aku mau oppa membersihkan seluruh rumah hari ini!”jawabku sambil tersenyum.

“Membersihkan rumah? Sendirian?”Tanya Changmin cepat.

“Iya. Ya..mungkin aku bantu sedikit-sedikit. Tapi kalau nggak mau juga nggak apa-apa.”kataku sambil pura-pura hendak pergi meninggalkan kamar.

“Iya…iya… aku mau!”kata Changmin cepat.

“Bagus. Kalau gitu mulai dari kamar ya.”kataku.”Selamat bersih-bersih.”kataku setengah menyindir, lalu aku pergi ke dapur untuk masak.

Saat aku di dapur, aku melihat Changmin mulai membereskan  kamar tidur kalian. Aku hanya tertawa kecil melihat Changmin. *dasar, ternyata dia serius mau mengerjakannya ha..ha..*

“Oppa…sudah selesai belum merapihkan kamar?”teriakku dari dapur.

“Iya sebentar lagi! Sabar!”balas Changmin dari kamar.

“Iya..iya..ini aku Cuma mau ngasih tau sarapan sudah siap!”kataku.

“Tunggu aku.”jawab Changmin segera.

“Ne oppa!”kataku.

Tidak beberapa lama kemudian Changmin keluar dari kamar, lalu segera menuju meja makan. Keringat mengalir di wajahnya, terlihat bahwa ia benar-benar membersihkan kamar.

“Oppa, kenapa sampai keringatan seperti itu?”tanyaku sedikit bingung.

“Ya gara-gara kamu, sayang!”jawab Changmin setengah menyindir.

“Ha.ha.. baru segitu aja udah capek.”kataku sambil tertawa.”Habis ini, masih banyak lho yang harus dikerjakan.”

“Mwo? Masih banyak? Ommona..”kata Changmin sambil duduk.

“Iya! Kenapa? Nggak sanggup?”tanyaku menyelidiki.

“Masih sanggup sih, tapi kamu bantuin ya.”kata Changmin memelas sambil mengeluarkan jurus Puppy Eyes-nya.

“Dasar! Iya nanti aku bantuin kamu, SUAMIKU TERCINTA..”jawabku.

“Nah,, gitu donk. Ayo sekarang makan!”kata Changmin sambil mengambil Tteokpogi di depannya.

“Kalau makan aja, oppa cepet.”kataku.

“Pasti..”kata Changmin singkat.”Uaahh..massisoyo (enaknya)!”

“Apa sih makanan yang nggak enak menurut oppa..masakanku kan biasa saja!”balasku.

“Nggak, masakanmu memang enak! Jeongmalyeo!”kata Changmin.

“Jap! Mau ngerayu ya.”kataku sambil tersenyum.

“Nggak, memang istriku ini kan masakannya enak!”jawab Changmin cepat.

Setelah selesai makan, aku membereskan piring-piring. Changmin juga membantuku. Ia membantuku cuci piring. Ia terlihat manis saat mencuci piring. Secara tidak sadar, aku terus memandanginya.

“Jagiya!”panggil Changmin sambil melambaikan tangannya di depan mataku.

“Emm, apa?”tanyaku kaget.

“Kamu kenapa ngelamun sambil ngelihatin aku terus?”Tanya Changmin penasaran.

“Eh, nggak! Nggak ada apa-apa.”jawabku cepat sambil mengalihkan pandanganku ke tempat lain.

“Ahhh. Hayo kenapa?”tanyanya nakal.

“Nggak ada apa-apa! Udah ah.”kataku malu.”Ayo bersih-bersih lagi.”

“Ne,jagiya!”katanya masih dengan nada menggoda.

Kami berdua pun mulai membersihkan ruang tamu. Aku membagi tugas dengan Changmin, aku bertugas menyapu terlebih dahulu, lalu Changmin mengepel. Kami membersihkan sambil terkadang terdengar kalian tertawa cekikikan berdua. Tidak terasa hari sudah mau sore.

“Oppa, sudah mau sore, kita siram tanaman yuk!”kataku.

“Arasseo! Aku ambil selang dulu ya!”

“Okay, aku tunggu di depan!” kataku lalu berjalan ke arah taman.

Tidak lama kemudian Changmin datang, lalu kami berdua mulai menyiram tanaman.

“Ya, oppa! Jangan menyiram tanaman itu dengan banyak air! Tanaman itu tidak butuh banyak air!”kataku setengah memarahi Changmin.

“Iya, iya maaf! Aku kan nggak tahu!”

“Dasar, ini kan rumahmu sendiri, masa kau tidak tahu!”kataku dengan nada mengejak lalu aku tertawa.

“Aku kan bukan ahli tanaman. Aku ini ahli dalam menyanyi dan menari!”kata Changmin bangga.

“Huuhh dasar. Memangnya kamu bisa hidup hanya dengan menyanyi, kita kan butuh tanaman juga untuk hidup!”kataku mengejek.

“Iya,iya aku tahu! Tapi menyanyi dan Dong Bang Shin Ki adalah hidupku.”

“Oh, jadi aku bukan hidupmu ya! Arasseo, sebentar lagi aku akan pergi.”kataku pura-pura ngambek.

“Soo Jin-ah, tentu saja kamu hidupku!”kata Changmin merayu sambil memelukku dari belakang.

Wajah Changmin ada di pundakku, lalu aku pun menyiram wajah Changmin dengan air.

“Hahaha..” aku tertawa terpingkal-pingkal.

“Ya!!!”teriak Changmin. “Awas ya!”

Lalu Changmin pun menyiramku balik. Kami berdua akhirnya bermain air seperti anak kecil. Sampai-sampai badan kami basah semua. Saat kami berdua tertawa terpingkal-pingkal, Changmin tiba-tiba menggendongku dari belakang,ia menggendongku sambil berputar. Kami berdua terlihat gembira sekali. Lalu Changmin berhenti.

“Kamu selalu menjadi bagian terpenting dalam hidupku, arasseo!”kata Changmin masih sambil memelukku dari belakang.

Lalu aku membalikkan badanku, sehingga kami berdua saling bertatapan. Wajahnya hanya berjarak beberapa centi dari wajahku.

“Arayeo oppa!” kataku lalu aku mencium bibirnya dengan lembut.

Changmin kaget beberapa saat, lalu ia membalas ciumanku. Kami berciuman cukup lama sampai akhirnya aku melepaskan bibirku.

“Cut.” Kata sutradara. “Bagus, kita sudahi syuting hari ini!”

Kami berdua membersihkan diri, lalu pergi menemui sutradara.

“Bagaimana syuting hari ini?”Tanya Changmin pada sutradara.

“Aku tidak salah memilih pasangan!”kata sutradara.

“Maksudnya?”tanyaku.

“Iya, aku tidak salah memilih kalian berdua dalam reality show ini. Kalian memang pasangan yang terlihat sangat mesra. Tadinya aku takut dalam episode kali ini tidak akan terlalu menarik, karena temanya tidak terlalu membuat suasana mesra. Tapi kalian berdua memang hebat! Kalian mampu membuat tema yang biasa saja menjadi menarik.”jawab sutradara.

“Jeongmalyeo?”tanyaku kaget.

“Ne..jeongmal!”kata sutradara.

Aku dan Changmin saling bertatapan muka, terlihat wajah Changmin sangat bahagia mendengar perkataan sutradara. Aku pun merasa senang karena aku dulu sempat berpikir bahwa aku tidak bisa acting mesra dengan Changmin.

*Tapi apa tadi itu cuma acting? Aaaahhh meollayeo!! Sadar Soo Jin-ah,dia itu orang yang kau benci.*

 

~Changmin’s POV~

Senang sekali aku hari ini. Aku mencium Soo Jin-ah sekali, lalu kemudian dia yang menciumku. Aku berharap ia mulai membuka hatinya padaku. Aku ingin ingatannya cepat kembali,tapi meskipun ingatannya tidak bisa kembali, aku ingin ia tetap menjadi milikku.

“Soo Jin-ah, bagaimana menurutmu syuting tadi?”

“Aku sudah mulai terbiasa dengan kamera. Aku sudah bisa berakting mesra denganmu di depan kamera.”jawab Soo Jin.

“Jadi ciumanmu tadi karena acting?”

“Iya, ttt..tentu saja.”kata Soo Jin terbata-bata.

“Oh, baguslah. Berarti kamu sudah tidak canggung bila bersamaku.”kataku, lalu aku pergi begitu saja menuju kamar.

*Ternyata itu cuma acting. Bodohnya aku berpikir ia sudah mulai membuka hatinya padaku.*

Lalu aku pun tertidur dengan mata yang basah karena airmata.

 

~Soo Jin’s POV~

“Jadi ciumanmu tadi karena acting?” Tanya Changmin tiba-tiba.

“Iya, ttt..tentu saja.”kataku terbata-bata.

Lalu Changmin pun pergi menuju kamar meninggalkanku. Aku pun lalu menuju kamarku.

“Mengapa Changmin bertanya seperti itu? Apa aku tadi bertindak agak berlebihan ya? Apa benar tadi itu hanya acting? Tapi mengapa aku merasa…aaahhh tidak-tidak, tidak mungkin itu. Tadi itu sudah pasti acting!” kataku berbicara sendiri sambil menggeleng-gelengkan kepala.

Lalu aku pun tertidur.

TBC

Gimana? Anehkah? Hehehehe… RCL ya^^

,

  1. #1 by rekyuelf on March 14, 2011 - 8:37 am

    lanjutt author!!! kutunggu ya!!

Leave a comment